Sabtu, 07 Desember 2013

Secangkir Teh untuk Che Guevara

Malam minggu ini terasa sama seperti hari-hari sebelumnya sampai aku melihat buku Biographic Novel “Che Guevara” karya Chie Shimano dan Kiyoshi Konno. Tertarik dengan seorang tokoh revolusioner kelahiran Argentina yang menggemparkan dunia, memekik semangat pembebasan rakyat Kuba dan negara-negara lain di Amerika Selatan, bahkan sampai Kongo, Afrika. Dan dia adalah seorang dokter.
Ernesto Guevara Lynch, seorang penderita asthma yang senang main rugby, senang menulis dan melahap berbagai macam judul buku. Chanco atau si Babi, julukan dari Guevara muda yang kemudian memutuskan untuk menjadi seorang dokter pada tahun 1947. Guevara muda memiliki jiwa petualang yang tinggi, bahkan pada usia 23 tahun, Chanco telah memulai perjalanan mengelilingi Amerika Selatan bersama dengan Alberto Granados, sahabat dan pelatih rugby-nya, dengan mengendarai sepeda motor legenda “La Poderosa II” atau Si Perkasa 2. Entah yang pertama seperti apa aku juga tidak begitu tahu.
Dua petualang gila yang kemudian menemukan berbagai macam fenomena masyarakat di Amerika Selatan. Perjalanan 10.000 km yang ditempuh selama kurang lebih 7 bulan ini, Ernesto melihat penderitaan berat kamu miskin. Perjalanan yang awalnya untuk sekedar berpetualang justru menyingkap sisi gelap Amerika Selatan. Kemiskinan dan penindasan.
Klinik Kusta San Pablo di Peru menjadi salah satu titik balik seorang Guevara muda, dimana si Babi bertekad untuk mengobati akar penyebab berbagai macam penyakit ini yaiut kemiskinan dan kelaparan.  Tanggal 26 Juli 1952 keduanya memutuskan berpisah dan Guevara kembali ke Argentina untuk melanjutkan pendidikannya sebagai dokter.
Guatemala, negara pertama yang menjadi tujuan Guevara setelah lulus sebagai dokter. Pergolakan politik di Guatemala yang dipimpin oleh Jacobo Arbenz Guzman saat itu mempertemukan Guevara dengan para pelarian Kuba dan juga Hilda Gadea Acosta, istri pertama Guevara. AS berhasil menguasai Guatemala menyebabkan Guevara berpindah ke Meksiko dan hidup bersama dengan Hilda. Di tengah kesulitan ekonomi keluarganya, Guevara sempat menjadi seorang fotografer. Di situ juga Ernesto bertemu dengan Fidel Castro, seorang pengacara, yang saat itu sudah menjadi salah satu pemimpin karismatik di kalangan warga Kuba.
“Gerakan 26 Juli” itulah nama perlawanan tehadap Batista di Kuba yang diambil dari tanggal tragedy perlawanan Barak Mancada. Guevara memutuskan untuk bergabung dengan gerakan tersebut dengan mengikuti pelatihan militer merangkap tim medis pasukan.
Granma
Kapal motor kecil itu bernama Granma. Kapal kecil berkapasitas 25 orang ini bertugas mengantar pasukan gerakan 26 Juli ke Kuba. Bersama dengan 81 anggota pasukan, Granma dengan gagah melintasi lautan menuju pantai Kuba. Dua hari lebih lambat dari yang diperkirakan, kapal motor kecil Granma berhasil mendarat 2,5 kilometer dari titik pendaratan yang direncanakan, tanpa sambutan dan langsung melanjutkan perjalanan ke pegunungan Sierra Maestra.

Perjalanan ke Sierra Maestra (to be continued)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar