Di suatu sore, di perpustakaan, tiba-tiba telepon genggam-ku
bergetar. Oh, ada sms dari mbak pengurus klinik masjid di Jogja. Ku sentuh
notifikasinya (touch screen ceritanya), dan muncul pesan ini...
“Assalamualaikum. Dok, mau ngasih tau aja kalau sekarang
klinik masjid sudah ada alat untuk tes darah (gula darah, asam urat, dan
kolesterol”
Alhamdulillah,
batinku. Alat yang sekian lama direncanakan untuk diadakan sebagai salah satu
pelengkap pelayanan kesehatan di klinik. Tak henti-hentinya aku tersenyum dan
mengucap syukur atas nikmat itu. Akhirnya masyarakat sekitar tidak harus
membayar mahal untuk periksa macem-macem itu.
Cerita
berawal pada bulan Desember 2011 yang lalu, ketika ada pesan dari salah satu
kakak angkatanku yang meminta tolong menggantikannya di salah satu klinik
masjid di Jogja. Pada waktu itu dibeberkan latar belakang klinik, kenapa kita harus
ngisi disana dan macem-macemnya lagi. “Tapi ini klinik sosial dek, gimana?”,
katanya. Tanpa banyak alasan, langsung kuterima saja tawaran tersebut.
InsyaAlloh berkah, pikirku. Bukannya sombong atau sejenisnya (naudzubillah,
semoga Alloh menghindarkanku dari hal demikian), aku memang telah sangat
terbiasa dengan kegiatan-kegiatan yang memang berbau pengabdian masyarakat.
Bukan apa-apa, hanya mengamalkan salah satu pesan dari Nabi SAW, bahwa
sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain.Sederhana tapi
memang seperti itulah kenyataannya.
Klinik
ini memang sudah berdiri cukup lama dengan segala jatuh bangunnya. Semangat
para pengurusnya hanya sederhana, yaitu selain mengharap ridho Alloh tentunya,
mereka bersemangat karena tidak rela masyarakat muslim disana, yang tinggal di
sekitar masjid, ketika periksa kesehatan dll harus ke klinik non-muslim (maaf
bukan bermaksud untuk musuh-memusuhi) yang memang telah lebih dulu disana.
Mereka pikir, kita harus bisa memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat
sini, memberikan yang lebih baik dan tentunya tidak harus bergantung pada orang
lain. Mereka berpikir, “masak kita tidak bisa, jangan sampai mereka berpikir
orang muslim tidak ada dokter”, perkiraanku seperti itu. Sekali lagi ini bukan
bermaksud untuk benci-membenci.
Alhamdulillah,
ketika aku masuk, klinik ini sudah cukup established
dan salah satu tanggung jawabku tentu untuk membuatnya lebih baik lagi. Sekali
lagi, Alhamdulillah, pengurus-pengurus beserta takmir masjid sangat bersemangat
juga untuk mengembangkan klinik ini. Apalagi pengurusnya masih muda-muda,(hehehe,
jangan berpikir yang tidak-tidak ya !), jadi semakin bersemangat saja. Ibu-ibu
pengasuh juga meskipun sudah cukup sepuh, tapi semangatnya luar biasa.
Klinik
ini hanya buka seminggu sekali, yaitu pada hari Minggu pagi, setelah kajian
pagi di masjid. Hari Minggu,actually the
only holiday I have but for me it doesn’t matter as long as I can give all I have
to help others. Most of patients are geriatrics, as you know they’re very
complicated. May be sometime I will write those complicatedness in an article.
(lho kok jadi Inggris,:P). Back..back..back...
Kadang
aku ngajak beberapa temen yang bisa bantu disana. Kadang mereka bisa seringnya
gak bisa (curcol), ya sudah berarti sendiri lagi, as usual. Malas kadang dan
sering muncul, tapi ketika akan bilang “dek, besok libur ya”, itu terasa tak
sampai, ketika ingat wajah-wajah pasien disana. Pernah pas lagi pulang ke
rumah,sesuatu yang jarang akulakukan, parah, bilang ke ibu, “buk, aku besok
harus ke klinik mruput (pagi sekali.red), tapi aku males,capek banget buk tapi
nggak tegel (tega.red) je ”, ibuku
dengan tenang menjawab “yasudah nggak apa-apa, insyaAlloh kalo diniatin ibadah
bakal dimudahkan, insyAlloh”. Jawaban yang menenangkan walaupun aku sudah tahu
teori itu, tapi ketika mendengar dari orang lain, dinasihatkan kepada kita,
apalagi ibu, bakal sangat melegakan dan menenangkan.
Yup,
sekelumit cerita untuk aku share di blog ini, sengaja tidak aku publish
kemacem-macem seperi facebook/twitter/lain-lain, takut menjadi riya’, takabur
dan penyakit-penyakit hati yang lain. Biarlah yang membaca adalah orang-orang
yang nyasar di blog-ku saja..hehehe....semangat2..jangan pernah berhenti untuk
bermanfaat bagi orang lain, insyaAlloh menjadi ibadah bagi kita.^^